Pages

Subscribe:

Recent Posts

11

AC Milan


Berdiri: 1899
Alamat: Via Filippo Turati, 3 - 20121 Italy
Telepon: +39 026 2281
Faksimile: +39 026 598 876
Surat Elektronik: info@acmilan.com
Laman Resmi: http://www.acmilan.com
Direktur: Ariedo Braida
Stadion: San Siro, Milan
Sejarah Singkat
Associazione Calcio Milan adalah sebuah klub sepakbola yang bermarkas di Milan, Lombardy. Pertama dibentuk tepatnya pada 16 Desember 1899.

Pertama berdiri, AC Milan bukanlah sebuah klub sepakbola, melainkan sebuah klub kriket. Adalah ekspatriat asal Inggris Alfred Edwards dan Herbert Kilpin yang berinisiatif mendirikan klub ini. Karena dua orang itulah nama klub 'Milan' tetap dipertahankan hingga kini, yang sempat diwacanakan untuk mengganti nama sebagai Milano, yang disesuaikan dengan dialeg Italia.

Pada tahun 1908, klub ini mengalami perpecahan. Masalahnya adalah ketidaksepakatan antara beberapa pihak terkait mendatangkan pemain asing. Akhirnya, untuk mewadahi keinginan itu, terbentuklah klub yang bermaterikan pemain asing yang kini dikenal sebagai Internazionale Milano.

Milan bermarkas di San Siro, yang secara resmi disebut Stadio Giuseppe Meazza. Meazza sendiri merupakan mantan pemain Milan, dan juga rival sekota mereka, Inter. Adapun nama San Siro diambil dari lokasi distrik di mana stadion itu berada.

Pada 19 Desember 2005, wakil presiden Milan Adriano Galliani mengumumkan pihaknya serius mempertimbangkan keluar dari San Siro dan mencari atau membuat stadion baru dengan standar stadion sepakbola, yaitu tanpa lintasan atletik dan sebagainya. Sejauh ini keinginan tersebut belum terealisasi.
 
Catatan Prestasi
18 kali juara Serie A (1901, 1906, 1907, 1950/51, 1954/55, 1956/57, 1958/59, 1961/62, 1967/68, 1978/79, 1987/88, 1991/92, 1992/93, 1993/94, 1995/96, 1998/99, 2003/04, 2010/11)

7 kali juara Liga Champions (1962/63, 1968/69, 1988/89, 1989/90, 1993/94, 2002/03, 2006/07)

2 kali juara Serie B (1980/81, 1982/83)

5 kali juara Coppa Italia (1966/67, 1971/72, 1972/73, 1976/77, 2002/03)

6 kali juara SuperCoppa Italia (1988, 1992, 1993, 1994, 2004, 2011)

5 kali juara Piala Super Eropa (1989, 1990, 1994, 2003, 2007)

2 kali juara Piala Winner (1967/68, 1972/73)

3 kali juara Piala Interkontinental (1969, 1989, 1990)

1 kali juara Piala Dunia Antarklub (2007)

3 kali juara Trofeo TIM (2001, 2006, 2008)

Sriwijaya FC


Berdiri: 1976 (Persijatim Jakarta Timur)
Alamat: Komp. Palembang Square, Jl. Angkatan 45 / Jl. POM IX No.R-130 Indonesia
Telepon: +62 (0) 711 380130
Faksimile: +62 (0) 711 316816
Surat Elektronik: sfc@sriwijaya-fc.com
Laman Resmi: http://www.sriwijaya-fc.com
Ketua: Dodi Reza Alex Noerdin
Direktur: Hendri Zainuddin
Stadion: Gelora Sriwijaya
Sejarah Singkat
Sriwijaya Football Club atau yang lebih populer dengan sebutan Sriwijaya FC, adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan.

Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- merupakan tim milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setelah terjadi penjualan opsi kepemilikan dari Persijatim Jakarta Timur, tim perserikatan asal Jakarta Timur.

Saat ini tim dengan kostum kebanggaan merah kuning bermotif songket merupakan salah satu kontestan Superliga 2010/11, pentas sepakbola paling akbar di tanah air.

Meski terbilang tim anak bawang dari segi usia, prestasi yang ditorehkan Sriwijaya sudah cukup luar biasa. Itu setelah tampil sebagai juara Liga dan Copa Indonesia 2007, yang membuat mereka menjadi pusat perhatian publik sepakbola nasional.

Sayang pada musim pertama digulirkannya Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional, Sriwijaya FC gagal mendulang sukses dan hanya mampu finish di urutan kelima klasemen akhir. Kendati demikian, SFC mampu berprestasi pada kompetisi lainnya.
 
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
2005: Peringkat ke-9, Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-6, Wilayah Barat
2007: Juara

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-5
2009/10: Peringkat ke-8

Piala Indonesia2005: Putaran 2
2006: Putaran 1
2007: Juara
2008/09: Juara
2009/10: Juara

Liga Champions AFC2009: Babak Grup
2010: Babak Play-Off

Piala AFC
2010: 16 Besar

Community Shield Indonesia2010: Juara

Inter Island Cup2010: Juara

Semen Padang


Berdiri: 1980
Alamat: Komp. Semen Padang, Bukit Indarung Indonesia
Telepon: +62 (0) 751-202593
Faksimile: +62 (0) 751-202566
Ketua: Ir. Widodo Santoso, MBA
Direktur: Asdian
Stadion: Haji Agus Salim
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Semen Padang atau lebih dikenal dengan sebutan PS Semen Pandang, adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berkedudukan di Padang, Sumatera Barat.

Klub yang merupakan mantan kontestan Galatama, kompetisi sepakbola semi-profesional yang pernah digulirkan PSSI, adalah milik perusahaan semen tertua di tanah air yang berbasis di Padang dan didirikan tepat pada 30 November 1980.

Pendanaan yang rutin dari perusahaan semen itu, membuat klub ini terus eksis dan tidak pernah mengalami krisis finansial, seperti melanda sejumlah klub "Plat Merah" yang mengandalkan dana APBD.

Sayangnya, sejak tampil di Galatama hingga akhirnya ikut kompetisi Liga Indonesia, seiring dileburnya Galatama dan Perserikatan yang merupakan kompetisi amatir, tim ini belum pernah mencatat prestasi gemilang tampil sebagai juara.

Saat ini, tim berjuluk "Kabau Sirah" dengan suporter fanatiknya bernama The K'mes adalah salah satu tim kontestan Superliga Indonesia.
 
Catatan Prestasi
Galatama
1981-1993

Piala Galatama1992: Juara

Piala Winners AFC
1993/94: Perempat-Final

Divisi Utama & Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
1995/96: Peringkat ke-9 Wilayah Barat
1996/97: Peringkat ke-7 Wilayah Barat
1997/98: Peringkat ke-9 Wilayah Barat (kompetisi tidak selesai)
1998/99: Peringkat ke-3 Babak 10 Besar / Peringkat ke-2 Grup I Wilayah Barat
1999/00: Peringkat ke-6 Wilayah Barat
2001: Peringkat ke-7 Wilayah Barat
2002: Semi-Final / Peringkat 1 Wilayah Barat
2003: Peringkat ke-8
2004: Peringkat ke-15
2005: Peringkat ke-10 Wilayah Satu
2006: Peringkat ke-11 Wilayah Satu
2007: Peringkat ke-16 Wilayah Barat
2008/09: Peringkat ke-7 Divisi Utama
2009/10: Peringkat ke-3 Babak 8 Besar / Peringkat 1 Grup 1 (promosi ke Superliga)

Piala Indonesia2005: 16 Besar
2006: Perempat-Final
2007: 32 Besar
2008/09: Putaran 1
2009/10: Putaran 1

PSPS Pekanbaru


Berdiri: 1955
Alamat: Jl. Kenanga No. 47-A Indonesia
Telepon: +62 (0) 761-21329
Faksimile: +62 (0) 761-21329
Ketua: Drs. Herman Abdullah
Direktur: Destrayani Bibra
Stadion: Khaharuddin Nasution, Rumbai
Sejarah Singkat
Sejak berdirinya, PSPS Pekanbaru baru bisa mencicipi persaingan di Divisi Utama pada tahun 1998. PSPS pernah mengalami masa kejayaan pada musim 2004 di Liga Indonesia, ketika diperkuat sejumlah pemain tim nasional. Mereka juga sempat menjadi tim disegani selama dua musim.

Namun karena gagal menjadi juara, manajemen PSPS lalu merombak tim. Akibatnya, mereka terperosok, bahkan sampai ke Divisi I. PSPS promosi ke Divisi Utama setelah mengalahkan PS Indocement Cirebon.

PSPS kini kembali ke kasta tertinggi setelah menempati peringkat tiga Divisi Utama Liga Indonesia 2008/09. Di bawah pelatih Abdulrahman Gurning, PSPS bertahan di Superliga.
 
Catatan Prestasi
Liga Indonesia1996/97: Peringkat ke-3 Grup B, Putaran 2 Divisi Utama
1998/99: Juara Divisi Utama (promosi ke Liga Indonesia)
1999/00: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
2001: Peringkat ke-6 Wilayah Barat
2002: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
2003: Peringkat ke-9
2004: Peringkat ke-16 (degradasi ke Divisi Utama)
2005: Peringkat ke-14 Wilayah Barat (play-off, degradasi ke Divisi 1)
2006: Peringkat ke-4 Divisi 1
2007: Peringkat ke-4 Wilayah I Divisi 1 (promosi ke Divisi Utama)
2008/09: Peringkat ke-2 Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Superliga Indonesia
2009/10: Peringkat ke-7

Piala Indonesia2005: Putaran 2
2006: Putaran 2
2007: Babak Kualifikasi
2008/09: Putaran 2
2009/10: Putaran 1

PSMS


Berdiri: 1950
Alamat: Komplek Dr. T.D. Pardede, Jl. Binjai Km 10,8 Indonesia
Telepon: +62 (0) 61 847 7795
Faksimile: +62 (0) 61 847 7795
Ketua: Dzulmi Eldin
Direktur: Idris SE
Stadion: Teladan
Sejarah Singkat
Persatuan sepakbola Medan dan sekitarnya atau biasa disingkat PSMS Medan adalah sebuah klub sepakbola tanah air yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini berdiri sejak April 1950, meski sejak 1930 telah berdiri klub Medansche Voetbal Club (MSV) yang diyakini merupakan embrio terbentuknya PSMS.

Sejak dahulu kota Medan memang dikenal dunia oleh karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran jika logo PSMS berupa daun dan bunga tembakau Deli. Permainan keras, cepat, dan ngotot, menjadi karakter tim kebanggaan warga Kota Medan dan sekitarnya ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini pernah menjadi salah satu jawara di era perserikatan, yang hingga sepakbola Indonesia memasuki era profesional, PSMS tetap disegani meski belum pernah sekalipun tampil sebagai juara.

Pasang surut prestasi pun mewarnai perjalanan tim "Plat Merah" ini. Terlebih setelah sempat terdegradasi ke divisi satu pada musim 2003. Untungnya hanya semusim tampil di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, PSMS kembali ke divisi utama. Setelah itu prestasi tim ini terus membaik hingga akhirnya tampil sebagai finalis, yang membuat mereka nyaris memenuhi ambisinya dan mengantongi tiket ke Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Sayang jelang digelarnya Superliga medio 12 Juli 2008 silam, tim ini masih dipayungi dengan polemik internal pengurus dengan pihak pengelola yang mencuatkan pengunduran diri PSMS Medan dari Superliga. Untungnya di detik-detik terakhir Badan Liga Indonesia (BLI), selaku pelaksana regulasi kompetisi non-amatir di tanah air, akhirnya mengumumkan jika PSMS tetap menjadi salah satu dari 18 tim kontestan yang lolos untuk tampil di kompetisi yang baru pertama kali digulirkan ini.

Catatan Prestasi
Perserikatan
1954: Runner-up
1957: Runner-up
1967: Juara
1971: Juara
1975: Juara
1983: Juara
1985: Juara
1992: Runner-up

Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-9 Divisi Utama Wilayah Barat
1995/1996: Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Barat
1996/1997: Peringkat ke-10 Divisi Utama Wilayah Tengah
1997/1998: Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Tengah (liga dihentikan)
1998/1999: Semifinalis Divisi Utama (juara Grup A, peringkat ke-2 Grup Q Babak 10 Besar)
1999/2000: Babak Delapan Besar Divisi Utama (peringkat ke-4 Wilayah Barat)
2001: Semi-Final Divisi Utama (juara Wilayah Barat, juara Grup Barat Babak 8 Besar)
2002: Peringkat ke-11 Divisi Utama (degradasi)
2003: Divisi Satu, Peringkat ke-2 (juara Grup A)
2004: Peringkat ke-7 Divisi Utama
2005: Peringkat ke-4 Divisi Utama
2006: Peringkat ke-5 Wilayah 1
2007: Runner-up
2009/10: Peringkat ke-9 Grup 1

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-15 (kalah adu penalti 7-6 dari Persebaya Surabaya dalam laga play-off, degradasi ke Divisi Utama)

Gelar Lain
2005: Juara Piala Emas Bang Yos II, di final mengalahkan tim asal Singapura Geylang United FC 5-1.
2005: Juara Piala Emas Bang Yos III, di final mengalahkan Persik Kediri 2-1.
2006: Juara Piala Emas Bang Yos IV, di final mengalahkan PSIS Semarang dengan 4-2 melalui drama adu penalti dan PSMS dinobatkan sebagai pemilik abadi Piala Emas Bang Yos.

Piala Indonesia2005: Semi-Final
2006: Semi-Final
2007: Perempat-Final
2008/09: Perempat-Final
2009/10: tidak berpartisipasi

PSM Makassar


Berdiri: 2010
Alamat: Jl. Dr. Sam Ratulangi No.3 Kompleks PDAM Indonesia
Telepon: +62 (0) 411 380388
Faksimile: +62 (0) 411 830388 / 874894
Laman Resmi: http://psm.web.id
Ketua: Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM
Direktur: M. Ishlah Idrus
Stadion: Gelora Andi Mattalatta / Mattoanging
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Kisah terbentuknya PSM Makasar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond [MVB] yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.

Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.

Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa [pekerja paksa]. Sebagiannya lagi dikirim ke Burma [kini Myanmar]. MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.

Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar [PSM].

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up.

Di era sepakbola profesional, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.
PS Makassar merupakan hasil merger dari PSM dengan Makassar City. Berbekal pengalaman panhang di sepakbola nasional, PS Makassar adalah salah satu tim yang memiliki potensi besar di Liga Primer Indonesia.
Catatan Prestasi
Perserikatan
1951: Runner-up
1957: Juara
1959: Juara
1961: Runner-up
1964: Runner-up
1965: Juara
1966: Juara
1991/92: Juara
1994: Runner-up

Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-10 Wilayah Timur
1995/96: Runner-up
1996/97: Semi-Final
1997/98: kompetisi dihentikan
1998/99: Delapan Besar
1999/00: Juara
2001: Runner-up
2002: Semi-Final
2003: Runner-up
2004: Runner-up
2005: Delapan Besar, peringkat ke-2 Wilayah Timur
2006: Delapan Besar, peringkat ke-4 Wilayah Timur
2007: Peringkat ke-5 Wilayah Timur

Superliga Indonesia2008/09: Peringkat ke-8
2009/10: Peringkat ke-13

Piala Champions Asia / Asian Club Championship 1997: Putaran 1
2001: Perempat-Final
2004: Babak Grup
2005: Babak Grup

Piala Indonesia
2005: Putaran 2
2006: Putaran 2
2007: 16 Besar
2008/09: Putaran 1
2009/10: 16 Besar

PSIS


Berdiri: 1930
Alamat: Jl. Ki Mangun Sarkoro No.8 Indonesia
Telepon: +62 (0) 24 841 4093
Faksimile: +62 (0) 24 831 1365
Laman Resmi: http://www.psis-fc.com/
Ketua: H. Sukawi Sutarip, SH, SE (Ketua Umum)
Direktur: Prijo Anggoro BR, SH, M.Si (Sekretaris)
Stadion: Jatidiri
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang atau lebih dikenal dengan sebutan PSIS Semarang adalah sebuah tim sepakbola profesional yang berkedudukan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat ini tim berjuluk Mahesa Jenar adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, pentas kompetisi paling bergengsi di tanah air.

Awal mula terbentuknya tim kebanggaan warga Kota Semarang ini telah ada sejak ibukota Jawa Tengah ini masih berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Di mana klub yang pertama tercatat adalah tim sepakbola UNION yang berdiri sejak 2 Juli 1911. Klub ini sendiri hanyalah sebutan bagi tim dengan nama Tionghoa Hoa Yoe Hwee Koan. Tim ini mendapatkan hak rechspersoon pada 1917 dari pemerintah kolonial.

Setelah itu bermunculan pula klub-klub sepakbola lainnya seperti Comite Kampioens-wedstrijden Tionghoa (CKTH). Pada dekade 1926 tim ini berubah nama menjadi Hwa Nan Voetbalbond (HNV). Klub ini bahkan telah melakukan pertandingan eksibisi dengan klub luar negeri asal Taiwan, Loh Hua Team Voetbalbond.

Sementara di kalangan penduduk pribumi, perkumpulan yang menonjol adalah Tots Ons Doel (TOD) yang didirikan pada 23 Mei 1928. Klub ini bermarkas di Tanggul Kalibuntang (sekarang Jl. Dr. Cipto). Dalam perjalanannya, TOD sempat berganti nama menjadi PS. Sport Stal Spieren (SSS). Klub inilah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya PSIS Semarang, meski pada 1930 tim ini sempat berganti nama menjadi Voetbalbond Indonesia Semarang (VIS) yang berlatih di lapangan Karimata Timur.

Setelah PSSI lahir pada 19 April 1930, VIS kemudian kembali berganti nama menjadi Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) yang beranggotakan klub sepakbola Romeo, PSKM, REA, MAS, PKVI, Naga, RIM, RDS dan SSS sendiri. Sebagai bentuk nasionalis, klub SSS kemudian berganti nama dalam bahasa Indonesia yang berarti, Sport Supaya Sehat, sampai sekarang.

Seperti halnya tim-tim lain di tanah air, PSIS Semarang pun memiliki pasang surut prestasi. Terlebih setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional pada musim kompetisi 1994/95. Puncaknya ketika terdegradasi ke divisi satu pada musim 1999/00. Sangat ironis karena pada musim sebelumnya tampil sebagai juara. Untungnya hanya semusim berada di level kedua kompetisi sepakbola nasional, tim ini kembali ke divisi utama.

Sejak saat itu prestasi PSIS cenderung stagnan. Barulah pada musim 2006 mereka kembali bangkit dan nyaris merebut mahkota juara, setelah tampil sebagai runner-up. Namun setelah itu prestasi tim ini kembali menurun hingga akhirnya tidak mendapat tiket ke Superliga, karena hanya menempati peringkat kesepuluh. Beruntung, Persiter Ternate dan Persmin Minahasa, dua tim pemegang tiket Superliga, mundur akibat krisis finansial sehingga PSIS tampil sebagai pengganti bersama PKT Bontang.

Prestasi
Perserikatan

Juara: 1986/87

Liga Indonesia (LI)

1994/95: Peringkat 13 Wilayah Timur
1995/96: Peringkat 10 Wilayah Timur
1996/97: Peringkat Enam Grup Tengah
1998/99: Juara
1999/00: Degradasi ke divisi satu
2001: Promosi ke divisi utama
2002: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
2003: Peringkat ke-13
2004: Peringkat ke-9
2005: Peringkat ke-3
2006: Runner-up
2007: Posisi ke-10 Wilayah Barat

Persiwa Wamena


Berdiri: 1972
Alamat: PT. Sinar Purna Karya, Jl. Yos Sudarso Indonesia
Telepon: +62 (0) 969 33096
Faksimile: +62 (0) 969 33857
Laman Resmi: http://www.persiwa.net
Ketua: Chris Wopari
Direktur: Jhon Banua
Stadion: Pendidikan
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Wamena atau biasa disebut Persiwa Wamena adalah sebuah klub sepakbola profesional milik pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Saat ini, tim berjuluk Badai dari Pegunungan Selatan adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi sepakbola paling akbar di tanah air.

Meski sudah cukup lama berdiri, kiprah tim ini di kancah sepakbola nasional tidak begitu menonjol. Hal itu karena tim tersebut selama ini berada di bawah bayang-bayang Persipura Jayapura, tim ibu kota provinsi Papua. Akibatnya, Persiwa nyaris tak pernah terdengar hingga akhirnya pada musim kompetisi 2004 sukses menembus divisi utama Liga Indonesia.

Hebatnya, meski Wamena hanyalah sebuah kota kecil di Papua dengan pendapatan perkapita masyarakatnya yang terbilang minim dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Tapi hal tersebut tak membuat persepakbolaan di kabupaten yang letaknya 3.500 meter di atas permukaan laut itu terus tenggelam, menyusul sukses mereka naik di level atas kompetisi sepakbola nasional.

Setelah itu, Persiwa terus menancapkan tajinya. Terlebih karena Stadion Pendidikan yang merupakan kandang mereka didaulat sebagai La Paz-nya Indonesia. Sebab nyaris tak ada tim di tanah air yang mampu meraih kemenangan di kandang mereka itu. Udara tipis di Wamena rupanya membuat tim-tim papan atas Indonesia selalu pulang dengan tangan hampa.
 
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Divisi II
1995/96: Divisi II
1996/97: Divisi II
1997/98: Divisi II
1998/99: Divisi II
1999/00: Divisi II
2001: Divisi II
2002: Divisi II
2003: Peringkat ke-3 Divisi II
2004: Promosi ke Divisi I
2005: Peringkat ke-3 Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2006: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2007: Delapan Besar

Superliga Indonesia
2008/09: Runner-up
2009/10: Peringkat ke-6

Piala AFC
2010: Babak Grup

Piala Indonesia2005: Putaran 2
2006: 16 Besar
2007: 32 Besar
2008/09: Putaran 2
2009/10: Putaran 1

Inter Island Cup
2010: Runner-up

Persita

Berdiri: 1953
Alamat: Jl. TMP Taruna (Stadion Benteng) Indonesia
Telepon: +62 (0) 21 552 5938
Faksimile: +62 (0) 21 552 5938
Ketua: Drs. H. Ismet Iskandar (Ketua Umum)
Direktur: Drs. H. Satim Sofyan (Sekretaris)
Stadion: Lebak Bulus
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Tangerang yang lebih populer dengan sebutan Persita Tangerang adalah klub sepakbola profesional milik warga Kabupaten Tangerang, Banten. Tim berjuluk Pendekar Cisadane saat ini tercatat sebagai salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling bergengsi di tanah air.

Meski telah lahir sejak 1953, namun kiprah Persita baru mulai terlihat di pentas sepakbola nasional sejak era Liga Indonesia dimulai. Maklum saja karena tim yang pertama kali mengenakan kostum putih, kuning, dan saat ini ungu hanya tampil di level kelas dua. Tak heran jika nama Persita tidak begitu setenar Persija Jakarta, PSM Makassar, dan tim papan atas lainnya.

Prestasi terbaik Persita di era kompetisi profesional dicapai pada musim kompetisi 2002 ketika tampil sebagai runner-up. Kala itu, skuad tim yang dibesut pelatih Benny Dollo yang saat ini menjadi asitek timnas Indonesia, dikalahkan Persik Kediri yang tampil sebagai juara.

Pasang surut prestasi pun dialami tim "Plat Merah" ini selama tampil di Liga Indonesia yang digulirkan sejak musim kompetisi 1994/95. Di mana Persita pernah turun ke divisi satu pada musim 1998/99. Namun, hanya semusim di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, Persita kembali promosi ke divisi utama dengan status juara divisi satu.

Prestasi


Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
1995/96: Babak 12 Besar
1996/97: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Degradasi ke Divisi I
2000: Juara Divisi I  (Promosi ke Divisi Utama)
2001: Babak Delapan Besar
2002: Runner-up
2003: Peringkat ke-3
2004: Peringkat ke-8
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 (Lolos ke Superliga)

Persitara

Berdiri: 1985
Alamat: Jl. Melur Raya No. 1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 21 8660 6058 / 9309 00
Faksimile: +62 (0) 866 0524 / 820 8542
Ketua: Drs. HM. Effendi Anas, M.Si (Ketua Umum)
Direktur: Harry "Gendhar" Ruswanto (Manajer Tim)
Sejarah Singkat
Berdiri: 1985
Alamat: Gelanggang Jakarta Utara, Jl. Yos Sudarso No. 27-29 Indonesia
Telpon: +62 (0) 21 8660 6058 / 9309 0060 / 0816 750 281
Ketua: Drs. HM. Effendi Anas, M.Si 
Direktur: Drs. Sahrianta Tarigan
Manajer: Harry Ruswanto
Pelatih: Dick Buitelaar (Belanda)
Suporter: Nort Jak Mania
Stadion: Lebak Bulus, kapasitas 11.000 penonton

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara atau lebih dikenal dengan sebutan Persitara adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Utara ibu kota. Tim berjuluk Laskar Si Pitung adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi paling elit di tanah air musim ini.

Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdiri pada 1985, tim yang awalnya bernama Persija Timut-Utara (Persijatimut) ini tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta Pusat.

Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepakbola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp22 milyar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 milyar.

Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan.

Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).

Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepakbola nasional dan kembali ke divisi satu.

Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi II pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.

Tiga Pemain Bintang:

TantanMantan striker tim divisi utama Persikab Bandung ini diproyeksikan sebagai pengganti Rahmat "Poci" Rivai yang hengkang ke Sriwijaya FC. Kemampuan dan akselerasinya sebagai "tukang gedor" dinilai sepadan dengan bomber andalan Persitara musim ini yang memutuskan hengkang ke Laskar Wong Kito.

Kabir Prince Bello
Diperpanjangnya kontrak pemain asing asal Nigeria ini dipastikan akan membuat lini depan Persitara bakal semakin kokoh. Kemampuan mencetak gol striker yang hingga saat ini masih memegang rekor gol tercepat di pentas Superliga maupun Copa Indonesia, yang dibuatnya saat Persitara menjamu PSM Makassar dalam lanjutan Superliga musim 2009/09 di Stadion Lebak Bulus Jakarta, 18 Februari silam ketika laga baru berjalan 21 detik, tidak perlu diragukan.

Ladislas Bushiri
Pemain anyar Persitara asal Kanada dengan tinggi 195 centimeter ini dipastikan sebagai palang pintu "Laskar Si Pitung" di pentas Superliga edisi kedua musim depan. Dengan postur tubuh yang cukup ideal sebagai pemain pemain belakang, pemain ini bakal menjadi andalan untuk menahan gempuran pemain lawan. Terlebih karena selama ini tim kebanggaan warga Jakarta Utara ini memang selalu bermasalah dengan lini pertahanannya.

Skuad Pemain:

KIPER - (21) Wawan Darmawan, (1) Muhamad Sandy, (32) Amirudin. BELAKANG - (5) Ladislas Bushiri, (27) Ledi Utomo, (17) Firdaus Ramadan, (3) Tugihadi, (12) Wasyatul Akmal, (22) Irwan Camelio, (4) M. Issa Nurcahya. TENGAH - (14) Ahmad Marzuki, (13) Hariman Siregar, (26) Musryid Money, (8) Dedy Mulyadi, (23) Sutikno, (6) Anwar, (7) John Tarkpor Sonkaley. DEPAN - (10) Tantan, (9) Prince Kabir Bello, Muhamad Renggur, (25) Abdurrahman.



Prediksi Musim 2009/10:
Persitara memang sempat ditinggal beberapa pilar intinya akibat masalah internal yang melanda tim ini. Tapi dengan bergabungnya beberapa pemain baru yang kualitasnya cukup lumayan, bukan tidak mungkin tim yang dikenal tangguh di kandang ini tampil lebih baik musim depan. Terlebih dengan sokongan finansial yang sudah jelas kembali bakal dikucurkan dari dana APBD DKI Jakarta.
 
Catatan Prestasi
Prestasi:

Liga Indonesia

1994/95: Divisi I
1995/96: Divisi I
1996/97: Divisi I
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Semi-final Divisi I
1999/00: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
2001: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
2002: Degradasi ke divisi II
2003: Peringkat ke-3 Divisi II Grup C
2004: Delapan Besar Divisi II (Promosi ke Divisi I karena penambahan klub)
2005: Peringkat ke-4 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2006: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-6 Wilayah Timur (Promosi ke Superliga)
2008/09: Peringkat ke-14 Superliga

Persisam


Berdiri: 1988
Alamat: Jl. Kusuma Bangsa Kompleks Stadion Segiri Samarinda Pintu VIP Utama Lorong Utama Room 2 Indonesia
Telepon: +62 (541) 735 468
Faksimile: +62 (541) 741 857
Surat Elektronik: crew.persisam@gmail.com
Laman Resmi: http://www.pusamfc.com
Ketua: Drs. H Achmad Amins, MM
Direktur: H. Harbiansyah Hanafiah
Stadion: Segiri & Palaran
Sejarah Singkat
Persisam Putra Samarinda adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Klub ini merupakan hasil penggabungan dua klub sepakbola, yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Samarinda (Persisam) yang merupakan eks tim Perserikatan, dan Putra Samarinda (Pusam) dari Galatama.

Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepakbola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri.

Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Barulah pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda.

Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Elang Borneo" kembali melejit. Masuk empat besar divisi dua pada musim 2005 dan promosi ke divisi satu, tim ini hanya dua musim di level kedua dan menembus divisi utama musim 2007, kasta tertinggi kala itu, dengan menempati peringkat ketiga klasemen akhir.

Hebatnya, sebagai tim promosi di divisi utama tidak membuat prestasi tim ini terhenti. Tampil konsisten sepanjang musim mengantarkan mereka menjuarai divisi utama dan mengantongi tiket promosi ke Superliga 2009/10, kompetisi profesional yang merupakan kasta tertinggi sepakbola nasional saat ini.
 
Catatan Prestasi
Galatama / Liga Indonesia
1989/90: Peringkat ke-3
1994/95: Divisi Utama
1995/96: Delapan Besar Divisi Utama
1996/97: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
1997/98: Peringkat ke-4 Wilayah Timur
1998/99: kompetisi dihentikan
1999/00: Peringkat ke-12 Wilayah Timur (degradasi ke Divisi 1)
2001/02: Papan tengah Divisi 1 
2002/03: Papan bawah Divisi 1 (degradasi ke Divisi 2)
2004: Delapan Besar Divisi 2
2005: Empat Besar Divisi 2 (promosi ke Divisi 1)
2006: Peringkat ke-7 Divisi 1
2007: Peringkat ke-3 Divisi Satu (promosi ke Divisi Utama)
2008/09: Juara Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Superliga Indonesia2009/10: Peringkat ke-12

Piala Indonesia
2005: tidak berpartisipasi
2006: Putaran 1
2007: Babak kualifikasi
2008/09: tidak berpartisipasi
2009/10: 16 Besar

Persipura


Berdiri: 1950 / 1963
Alamat: Jl. Balai Kota No.1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 967 583742 / 523234
Faksimile: +62 (0) 967 583742
Laman Resmi: http://www.persipurajayapura.com
Ketua: Drs. MR. Kambu, M.Si
Direktur: Rudy Maswi
Stadion: Mandala
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan papan atas Superliga.

Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.

Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional. Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005. Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.

Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara. Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke Divisi Satu.

Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1994. Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara Divisi Utama.

Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim perdana 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan luar biasa untuk merebut gelar juara. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaan Mutiara Hitam, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.

Bisa ditebak, skuad yang saat ini dipimpin pelatih Jacksen F Tiago asal Brasil bisa terus melaju dan kembali merebut titel yang hilang pada musim 2009/10 lalu.

Catatan Prestasi
Divisi & Perserikatan
1978/79: Juara Divisi Satu (promosi ke Perserikatan)
1980: Runner-up Perserikatan
1993/94: Juara Divisi Satu (promosi ke Liga Indonesia)

Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
1995/96: Semi-Final
1996/97: 12 Besar
1998/99: Peringkat ke-4 Wilayah Timur
1999/20: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 Wilayah Timur
2002: Delapan Besar
2003: Peringkat ke-5
2004: Peringkat ke-13
2005: Juara
2006: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2007: Semi-Final

Superliga Indonesia
2008/09: Juara
2009/10: Runner-up

Piala Indonesia
2005: 16 Besar
2006: Runner-up
2007: Runner-up
2008/09: Runner-up
2009/10: Semi-Final

Gelar Lain
2009: Juara Community Shield
2009: Juara Piala Keraton
2010: Babak Grup Liga Champions AFC

Persikabo


Berdiri: 1975
Alamat: Jl.Aman no.4 Komplek Perkantoran Pemda Indonesia
Telepon: +62 (0) 21- 8791 1671
Faksimile: +62 (0) 21- 879 00 196
Ketua: Rahman Yasin (Ketua Umum)
Direktur: Soepono (Manajer)
Stadion: Persikabo, Kabupaten Bogor
Sejarah Singkat
Oleh Yuslan Kisra
Berdiri:1975
Alamat: Jalan Aman No 4, Komplek Perkantoran Pemda Kab. Bogor.
Julukan: Laskar Padjadjaran
Suporter: Kabomania
Stadion: Persikabo, Kabupaten Bogor
Kapasitas: 15.000 penonton

Sejarah Singkat

Persikabo yang merupakan singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Bogor adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Kabupaten Bogor. Tim milik Pemda Bogor ini adalah salah satu kontestan divisi utama Liga Indonesia musim 2008/09.

Meski sudah cukup lama berdiri, tim ini baru mulai dikenal saat sepakbola Indonesia memasuki era liga profesional. Tepatnya pada musim 1994/95. Maklum saja karena pada musim pertama digulirkannya kompetisi berlabel Liga Indonesia, Persikabo tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I.

Tidak cukup sampai disitu, prestasi tim ini terus melejit. Hanya dua musim berada di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, tim berjuluk Laskar Padjadjaran sukses menembus pentas tertinggi sepakbola nasional kala itu, divisi utama.Sayang karena hanya dua musim berada di divisi utama, tim ini kembali degradasi ke divisi I.

Menariknya, hanya satu musim turun kasta, tim ini pun kembali ke divisi utama. Tepatnya pada musim kompetisi 1999/00. Tapi lagi-lagi tim yang berada di pinggir Jakarta ini tidak kuat bertahan di pentas divisi utama, dan hanya tampil satu musim sebelum kembali degradasi ke divisi I.

Bahkan kala itu, anti klimaks dari prestasi tim ini. Sebab, setelah itu prestasi tim ini terus melorot hingga kembali ke divisi II. Barulah pada musim 2004 mereka kembali naik ke divisi I dan dua musim berikutnya ke divisi utama. Tapi pada perebutan tiket ke Superliga, tim ini gagal karena hanya menempati peringkat ke-11 wilayah Barat.

Prestasi Di Liga Dan Copa Indonesia

Sebagai tim yang sudah pernah merasakan persaingan di divisi utama, prestasi Persikabo musim ini terbilang lumayan. Skuad tim yang saat ini dibesut pelatih Suimin Diharja sukses menempatkan diri di jajaran elit kasta kedua kompetisi sepakbola nasional.

Dari 22 laga yang telah mereka mainkan, tim ini sukses mendulang 35 poin dan menempati peringkat kelima klasemen sementara divisi utama grup I. Begitu pula di ajang Copa Indonesia, tim ini sukses menembus babak 16 besar.

Sayang karena pada leg pertama babak ini, mereka kalah telak dari Persijap Jepara dengan skor 4-0. Peluang mereka pun untuk lolos ke babak berikut cukup berat karena harus menang dengan selisih minimal empat gol.

Catatan Prestasi
1994/95: Juara divisi II (promosi ke divisi I)
1995/96: Peringkat ketiga grup B divisi I
1996/97: Peringkat kedua grup B divisi I (promosi ke divisi utama)
1997/88: Peringkat ke-7 wilayah Barat divisi utama
1998/99: Perigkat ke-6 wilayah II divisi utama (degradasi ke divisi I)
1999/00: Peringkat ke-2 wilayah Barat divisi I (promosi ke divisi utama)
2001: Peringkat ke-14 divisi utama wilayah Barat (degradasi ke divisi I
2002: Peringkat ke-6 grup II divisi I (degradasi ke divisi II)
2003: Babak qualifikasi divisi II
2004: Delapan besar divisi II (promosi ke divisi I)
2005: Peringkat ke-6 wilayah I
2006: Babak delapan besar divisi I (promosi ke divisi utama)
2007: Peringkat ke-11 wilayah Barat

Persik


Berdiri: 1950
Alamat: Jl. Diponegoro No.7 Indonesia
Telepon: +62 (0) 354 686690
Faksimile: +62 (0) 354 686690
Surat Elektronik: info@persik-kediri.com
Laman Resmi: http://www.persik-kediri.com/
Ketua: Samsul Ashar (Ketua Umum)
Direktur: Samsul Ashar (Manajer Tim)
Sejarah Singkat
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 4
Nama Stadion: Brawijaya (Kapasitas 20.000)
Tanggal Berdiri: 1950
Julukan: Macan Putih
Kelompok Suporter: Persik Mania

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri yang lebih populer dengan sebutan Persik Kediri adalah sebuah klub sepakbola profesional tanah air yang berbasis di Kediri, Jawa Timur. Tim berjuluk Macan Putih saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Seperti dilansir situs resmi Persik Kediri, tim ini berdiri sejak 1950. Sayang tidak diketahui pasti mengenai tanggal dan bulan pendiriannya. Tercatat sebagai pendiri adalah Bupati Kediri R Muhammad Machin, yang pada saat itu Kediri masih berupa kabupaten dan tidak ada pemisahan wilayah seperti sekarang, kabupaten dan kota.

Pendirian klub ini dibantu Kusni dan Liem Giok Djie. Di mana pertama kali yang dilakukan Machin adalah merancang bendera tim yang tersusun dari dua warna berbeda. Bagian atas berwarna merah dan bawahnya hitam dengan tulisan PERSIK di tengah-tengah dua warna berbeda itu, kemudian mendaftakan diri ke PSSI.

Pada dekade 1960 hingga 1990-an, Persik masih belum dikenal di pentas sepakbola nasional. Tim ini bahkan kalah tenar dibandingkan dengan saudara mudanya Persedikab Kabupaten Kediri, yang pada era 1990-an tercatat dua kali mengikuti kompetisi sepakbola profesional tanah air berlabel Liga Indonesia.

Barulah pada saat kepengurusan ditangani Walikota H. A. Maschut pada 1999, Persik menunjukkan perubahan luar biasa. Tim ini bahkan langsung menjelma menjadi "raksasa" sepakbola nasional. Mengawali debutnya di pentas divisi I pada musim 2000/01, setelah tampil sebagai juara divisi II pada musim sebelumnya, Persik terus menggebrak pentas sepakbola nasional dengan prestasi.

Hanya tiga musim meniti kompetisi di level kedua itu, Persik melaju ke divisi utama juga dengan predikat juara divisi I pada musim 2002. Tampil sebagai pendatang baru di pentas "nomor wahid" kompetisi sepakbola nasional, Persik bertekad tidak sekedar numpang lewat. Itu dibuktikan dengan melakukan persiapan yang cukup serius. Baik dari segi materi pemain maupun finansial.

Usaha keras Persik di bawah komando manajer Iwan Budianto rupanya berhasil, setelah Piala Presiden yang menjadi lambang supermasi tertinggi sepakbola nasional berhasil mereka boyong, di musim pertama tampil di divisi utama. Sejak saat itu Persik langsung menjelma menjadi tim papan atas, karena mampu mengandaskan ambisi tim-tim papan atas yang punya nama besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar.

Hebatnya lagi, prestasi itu kembali mereka raih pada musim 2006, setelah menghentikan perlawanan PSIS Semarang 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Piala Presiden pun kembali berlabuh di Kota Kediri. Satu prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim pendatang baru, dengan sukses menjadi juara sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu empat tahun menembus divisi utama.

Tiga Pemain Bintang:

- Mahyadi Panggabean
Mahyadi merupakan sosok pemain yang disiplin. Berposisi sebagai sayap kiri, selain membantu pertahanan, Mahyadi juga sering ikut menyerang. Konsistensinya cukup tinggi, karena didukung stamina yang prima. Mahyadi mempunyai visi permainan, serta kecepatan dan menggiring bola sama baiknya. Tak heran bila dia langsung ditunjuk sebagai kapten.

- Harianto
Walau tidak menyandang ban kapten lagi, namun Harianto merupakan maskot Persik. Tetap disegani pemain satu tim dan lawan. Berkat jiwa kepimpinannya itu, Harianto pernah menjadi asisten pelatih di Persik. Harianto lebih cenderung sebagai gelandang bertahan. Namun tidak jarang ia membantu serangan ketika sedang dibutuhkan.

- Saktiawan Sinaga
Ujung tombak asal Medan ini dikenal dengan permainanya yang tak kenal takut. Saktiawan selalu tampil liar dan garang di kotak penalti lawan. Sayangnya, pemain ini mempunyai temperamen tinggi yang bisa menjadi bumerang bagi timnya.

Nama Pelatih:
Gusnul Yakin

Skuad Pemain:

KIPER - (33) Wahyudi, (58) Herman Batak, (22) Fauzi. BELAKANG - (2) Idrus Gunawan, (15) Sulis Budy Prasetyo, (87) Guntur Ariadi, (6) Khokok Roniarto, (4) Kughebe Onoriode, (5) Reswandi. TENGAH - (32) Wawan Widiantoro, (25) Kusnul Yuli Kurniawan, (12) Harianto, (45) Suswanto, (8) Jefri Dwi Hadi, (3) Agus Susanto, (23) Choirul Anam, (51) Amarildo Luiz de Souza, (24) Legimin Rahardjo, (19) Mahyadi Panggabean. DEPAN - (26) Saktiawan Sinaga, (7) Yongky Aribowo, (27) Imam Maulana, (16) Qischil Gandrumini, (77) Aan Andik Prayitno, (21) Dodit Fitrio Efendi, (11) Patricio Eliseo Morales Gaete.

Halaman Tim:
Klik di sini

Jadwal Tim:
Klik di sini

Prediksi musim 2009/10:
Persik pada musim ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Sejak ditinggal sejumlah pemain pilar, serta manajer tim Iwan Budianto dan pelatih Aji Santoso, permainan Persik mengalami penurunan. Kondisi keuangan klub juga turut berperan dalam perjalanan tim selama satu musim. Prestasi musim lalu yang mampu menempati posisi empat klasemen akhir sulit untuk diulangi lagi. Papan tengah sudah menjadi hasil yang bagus bagi Persik.
 
Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:
1 kali juara Divisi Dua (1999/00)
1 kali juara Divisi Satu (2002)
2 kali juara Liga Indonesia (2002/03, 2005/06)

Persijap Jepara


Berdiri: 1954
Alamat: Jl. Jen. Anton Sudjarwo Indonesia
Telepon: +62 (0) 291 591018
Faksimile: +62 (0) 291 594000
Surat Elektronik: admin@persijap.org
Laman Resmi: http://www.persijap.org
Ketua: Ahmad Marzuqi
Direktur: Edi Sujatmiko
Stadion: Gelora Bumi Kartini
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Jepara atau lebih dikenal dengan sebutan Persijap Jepara adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Jepara. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi sepakbola kasta tertinggi di tanah air.

Meski telah berdiri sejak 11 April 1945, Persijap baru mulai menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola nasional memasuki era profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia. Tepatnya, pada musim kompetisi 1999/00, di mana tim ini berhasil menembus divisi utama.

Sayang prestasi itu tidak bisa dipertahankan karena hanya numpang lewat dan harus kembali ke divisi I pada musim berikutnya. Barulah pada musim kompetisi 2004, pelatih Rudi William Keltjes berhasil mengembalikan tim ini ke divisi utama, hingga akhirnya mampu meraih tiket Superliga.

Sepanjang tampil di pentas divisi utama Liga Indonesia, tim "Plat Merah" milik Pemkot Jepara ini belum pernah meraih posisi terhormat. Kecuali dengan catatan prestasi manis dengan menumbangkan sejumlah tim papan atas seperti Persipura Jayapura, PSM Makassar, PSIS Semarang, dan lainnya.
 
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Divisi I
1995/96: Divisi I
1996/97: Divisi I
1998/99: Peringkat ke-3 Grup II Divisi I
1999/00: Juara Grup I Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2001: Peringkat ke-12 Wilayah Timur (Degradasi ke Divisi I)
2002: Peringkat ke-2 Grup Barat Divisi I
2003: Peringkat ke-8 Grup Barat Divisi I
2004: Peringkat ke-3 Grup Barat Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2005: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
2006: Peringkat ke-9 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 (Promosi ke Superliga)

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-11
2009/10: Peringkat ke-9

Piala Indonesia
2005: 16 Besar
2006: Putaran 1
2007: 32 Besar
2008/09: Empat Besar
2009/10: Putaran 1

Persija


Berdiri: 1928
Alamat: Jl. Tulodong Bawah II No.3 Kebayoran Baru Indonesia
Telepon: +62 (0) 21 9827 8677
Faksimile: +62 (0) 21 9828 8685
Ketua: Toni Tobias Mahali, S.T.
Direktur: Nachrowi Ramli
Stadion: Gelora Bung Karno
Sejarah Singkat
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Pasca Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta (Persija). Pada saat itu, Nederlandsch Indisch Voetbal Unie (NIVU) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada.

Di sisi lain, Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO) sebagai perserikatan tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar, dan merembet ke anggotanya, termasuk VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri, dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija.

Sempat menjadi jawara di era Perserikatan, klub ini semakin bersinar di era sepakbola profesional, setelah mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kala itu.

Sayang seiring dengan lengsernya pria yang akrab di sapa Bang Yos itu, maka kondisi keuangan Persija menjadi tidak jelas. Hal itu setelah dana Anggaran dan Pendapatan Belaja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang selama ini menopang kehidupan tim, tak lagi bisa dinikmati.

Akibatnya Persija mengalami krisis finansial yang hingga saat ini masih terus dialami tim yang memiliki pendukung fanatik yang cukup besar bernama Jak Mania.

Pada Superliga Indonesia 2009/10, suasana tak kondusif di dalam manajemen klub membuat kehilangan calon investor. Dampak lainnya, manajemen terlambat memburu pemain. Bahkan untuk kursi pelatih hingga sekarang belum kejelasan siapa yang bertugas. Benny Dollo menjabat sebagai direktur teknik Persija, sementara Rahmad Darmawan resmi menangani klub ini untuk musim 2010/11 setelah melepas jabatan pelatih Sriwijaya FC Palembang.
 
Catatan Prestasi
Perserikatan1931: Juara
1933: Juara
1934: Juara
1938: Juara
1952: Runner-up
1954: Juara
1964: Juara
1971/73: Juara
1973/75: Juara
1975/78: Runner-up
1978/79: Juara
1987/88: Runner-up

Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-12 Wilayah Barat
1995/1996: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
1996/1997: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
1998/1999: Semi-Final
1999/2000: Semi-Final
2001: Juara
2002: 8 Besar
2003: Peringkat ke-7
2004: Peringkat ke-3
2005: Runner-up
2006: 8 Besar
2007: 4 Besar

Superliga Indonesia2008/09: Peringkat ke-7
2009/10: Peringkat ke-5

Piala Indonesia2005: Runner-up
2006: Semi-Final
2007: Peringkat ke-3
2008/09: Perempat-Final
2009/10: Perempat-Final

Persibo Bojonegoro


Berdiri: 1949
Alamat: Jl. Untung Suropati No. 39-B Indonesia
Telepon: +62 (0) 353 889 402
Faksimile: +62 (0) 353 883 250
Laman Resmi: http://persibo.bojonegoro.com
Ketua: Letkol (Inf) Taufik Risnendar
Direktur: Drs. H. Abdul Choliq, MM
Stadion: Letjen H. Sudirman
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Bojonegoro atau lebih populer disingkat Persibo adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berbasis di Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Saat ini, tim milik Pemkot Bojonegoro ini tampil di divisi utama, kasta kedua kompetisi sepakbola nasional.

Berdiri sejak 2000 silam, prestasi terbaik tim ini dicapai pada musim 2003/04 setelah sukses tampil sebagai juara divisi II dan promosi ke divisi I. Tidak hanya itu, pada musim 2007/08, tim ini tampil sebagai juara divisi I dan promosi ke divisi utama.

Pada musim pertamanya berada di kasta kedua sepakbola nasional ini, tim berjuluk Laskar Angling Darma membuat kejutan besar di ajang turnamen Copa Indonesia. Itu setelah mereka menumbangkan tiga tim dari kasta tertinggi Superliga.

Yakni, Arema Malang, Persik Kediri, dan Pelita Jaya untuk melaju ke babak delapan besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari divisi berbeda. Sekaligus membuat publik sepakbola nasional tersentak dan mulai memperhitungkan mereka.

Satu prestasi yang patut menjadi catatan tentunya mengingat tim kebanggaan Boromania --julukan suporter fanatik Persibo-- baru berdiri sejak 2000 silam. Ya, usai yang masih cukup belia dibandingkan dengan tiga tim yang berhasil mereka permalukan tersebut.
Tim “Laskar Angling Dharma” berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.
Catatan Prestasi
Liga Indonesia

2001/02: Runner-up Divisi II (promosi ke Divisi I)
2002/03: Degradasi ke Divisi II
2003/04: Juara Divisi II (promosi ke Divisi I)
2004/05: Peringkat ke-6 Divisi I
2005/06: Bertahan di Divisi I
2006/07: Bertahan di Divisi I
2007/08: Juara Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2008/09: Peringkat ke-6 Divisi Utama Liga II
2009/10: Juara Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: 32 Besar
2008/09: Perempat-Final
2009/10: 16 Besar

Kompetisi Lainnya
2006: Peringkat ke-3 Piala Gubernur Jatim
2007: Putaran 2 Piala Gubernur Jatim
2008/09: Semi-Final Piala Gubernur Jatim

Persiba Balikpapan


Berdiri: 1950
Alamat: Jl. Panorama Kompleks Perumahan PT. Pertamina Indonesia
Telepon: +62 (0) 542 390119
Faksimile: +62 (0) 542 390119
Surat Elektronik: suporter@pfc-persiba.com
Laman Resmi: http://www.pfc-persiba.com
Ketua: H. Syahril HM Taher
Direktur: H. Dhimyatie Reza
Stadion: Stadion Persiba
Sejarah Singkat
Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air.

Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950.

Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.

Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga.
 
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-15 Wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-14 Wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
1997/98: kompetisi dihentikan
1998/99: Peringkat ke-6 Grup E Wilayah Timur (Degradasi ke divisi I)
1999/00: Peringkat ke-2 Grup Timur divisi I
2001: Peringkat ke-4 Grup Timur divisi I
2002: Peringkat ke-5 Grup 4 divisi I
2003: Peringkat ke-4 Grup 4 divisi I
2004: Peringkat ke-4 Grup Timur divisi I (promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2006: Babak Delapan Besar
2007: Peringkat ke-7 Wilayah Timur (lolos Superliga)

Superliga Indonesia2008/09: Peringkat ke-12
2009/10: Peringkat ke-3

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: 32 Besar
2008/09: 16 Besar
2009/10: Putaran 1

Persib


Berdiri: 1933
Alamat: Jl. Sulanjana No. 17 Lantai 3 Indonesia
Telepon: +62 (0) 22 422 1933
Faksimile: +62 (0) 22 733 3872
Surat Elektronik: http://persib.co.id/main/in/kontak
Laman Resmi: http://www.persib.co.id
Ketua: Zainuri Hasyim (Komisaris Utama)
Direktur: H. Ummuh Muhtar (Direktur Utama)
Stadion: Siliwangi
Sejarah Singkat
Ketika pertama kali didirikan sekitar tahun 1923, Persib dikenal dengan nama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond [BIVB] yang merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB [Persebaya], MIVB [sekarang PPSM Magelang], MVB [PSM Madiun], VVB [Persis Solo], PSM [PSIM Yogyakarta] turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia, yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung [PSIB] dan National Voetball Bond [NVB]. Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib.

Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepakbola yang dimotori orang-orang Belanda, yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken [VBBO]. Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib, dan dianggap perkumpulan kelas dua. Persib memenangkan perang dingin dan menjadi perkumpulan sepakbola satu-satunya di Bandung dan sekitarnya.

Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNI dan Sidolig pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding, yakni Lapangan UNI dan Sidolig [kini Stadion Persib], dan Lapangan Sparta [kini Stadion Siliwangi].

Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik junior maupun senior.
 
Catatan Prestasi
Perserikatan
1933: Runner-up
1934: Runner-up
1936: Runner-up
1937: Juara
1950: Runner-up
1959: Runner-up
1960: Runner-up
1982/83: Runner-up
1984/85: Runner-up
1961: Juara
1986: Juara
1990: Juara
1993/94: Juara

Liga Indonesia1994/95: Juara
1995/96: 12 Besar 
1996/97: Delapan Besar
1997/98: kompetisi dihentikan
1998/99: Peringkat ke-3 (Tiga Wilayah Sub Grup)
1999/00: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2001: Delapan Besar
2002: Peringkat ke-9 Wilayah Barat
2003: Juara Grup Play-Off  (lolos dari degradasi)
2004: Peringkat ke-6
2005: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
2006: Peringkat 12 Wilayah Barat
2007: Peringkat 5 Wilayah Barat

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-3
2009/10: Peringkat ke-4

Kompetisi Lainnya
1991: Juara Piala Persija
1995: Perempat-Final Piala Champions Asia (Asian Club Championship)
2008: Juara Piala Kang Dada

Persema


Berdiri: 1953
Alamat: Jl. Mojopahit No. 3 Indonesia
Telepon: +62 (0) 341 324 349
Faksimile: +62 (0) 341 324 329
Surat Elektronik: admin@persema-online.com
Laman Resmi: http://www.persema-online.com
Ketua: Peni Suparto (Ketua Umum)
Direktur: Ir Hadi Santoso (Manajer Tim)
Stadion: Gajayana
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Indonesia Malang atau biasa disingkat Persema adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur. Tim milik Pemerintah Kota Malang ini merupakan eks Perserikatan yang pada musim kompetisi 2009/10 akan berlaga di Superliga Indonesia, setelah memastikan menjadi runner up divisi utama musim 2008/09.

Meski berdiri sejak 1953, sepak terjang tim mantan Perserikatan yang satu ini justru kalah pamor dari tim satu kotanya Arema Malang. Penyebabnya, karena prestasi yang ditorehkan tidak sementereng saudara mudanya tersebut. Satu lagi, sumber pendanaan masih tetap mengandalkan dana APBD Kota Malang.

Sejak tampil di pentas Liga Indonesia pada musim kompetisi 1994/95, prestasi terbaik tim berjuluk "Laskar Ken Arok" hanya menempati peringkat keempat di grup D pada musim kompetisi 1998/99. Selebihnya, Persema selalu berada di papan tengah dan bahkan tak jarang berada di papan bawah.

Tim ini pernah terlempar ke divisi satu pada musim kompetisi 2003. Dua musim berada di kompetisi level kedua, Persema kembali promosi ke divisi utama setelah masuk enam besar divisi satu. Tapi, mereka gagal meraih tiket ke Superliga di musim ini karena hanya menempati peringkat ke-13 wilayah Timur.

Di pentas divisi utama musim ini, prestasi Persema terbilang lumayan. Dari 18 laga yang telah mereka mainkan, tim ini sukses membukukan 13 kali kemenangan dengan menorehkan 40 poin dan berada di peringkat kedua klasemen sementara wilayah II.

Sayangnya, langkah mereka di ajang Copa Indonesia tidak semulus yang diharapkan. Pasalnya, di babak 16 besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari kasta berbeda, Persema sudah harus berhadapan dengan salah satu raksasa sepakbola nasional Persipura Jayapura.

Bisa ditebak, Persema gagal melaju ke babak berikut dan harus mengubur impiannya untuk terus mengukir prestasi di turnamen bergengsi ini. Dari dua kali pertemuan dengan Persipura, Persema selalu gagal menundukkan juara Superliga edisi perdana tersebut dan kalah agregat 5-1.
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-12 divisi utama wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
1997/98: Peringkat ke-5 divisi utama wilayah Timur (Liga dihentikan)
1998/99: Peringkat ke-4 divisi utama grup D
1999/00: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2002: Peringkat ke-10 divisi utama wilayah Timur (degradasi ke divisi I)
2003: Peringkat ke-3 divisi I grup B
2004: Peringkat ke-6 divisi I (promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2006: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2007: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Barat
2008/09: Runner-up Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Superliga Indonesia
2009/10: Peringkat ke-10

Piala Indonesia
2005: Putaran 2
2006: Putaran 2
2007: Putaran 1
2008/09: 16 Besar
2009/10: Putaran 1

Persela


Berdiri: 1967
Alamat: Jl. Lamongrejo No. 1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 322 322 448
Faksimile: +62 (0) 322 317 273
Laman Resmi: http://www.persela.info
Ketua: H. Masfuk, S. H.
Direktur: Drs. H. Agus Suyanto, MM
Stadion: Surajaya
Sejarah Singkat
Persatuan Sepakbola Lamongan atau lebih dikenal dengan sebutan Persela Lamongan adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Lamongan, Jawa Timur. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi sepakbola paling bergengsi di tanah air.

Meski telah berdiri sejak 18 April 1967, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepakbola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke divisi utama, level tertinggi kompetisi sepakbola di tanah air kala itu.

Sebelumnya, tim ini hanya berkutat di level bawah, yakni divisi II dan divisi I. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai playoff di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003. Sejak saat itu, Pesela terus unjuk kemampuan hingga akhirnya menembus Superliga, kasta tertinggi kompetisi sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.
Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Divisi II
1995/96: Divisi II
1996/97: Divisi II
1997/98: Kompetisi Terhenti
1998/99: Divisi II
1999/00: Divisi II
2001: Divisi II (Promosi ke Divisi I)
2002: Peringkat ke-3 Grup 2 Divisi I
2003: Promosi ke Divisi Utama
2004: Peringkat ke-12
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
2006: Peringkat ke-6 Wilayah Timur
2007: Peringkat ke-6 Wilayah Barat (promosi Superliga)

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-6
2009/10: Peringkat ke-14

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: Putaran 1
2008/09: Putaran 2
2009/10: 16 Besar

Persebaya


Berdiri: 1927
Alamat: Jl. Karanggayam No. 1 Indonesia
Telepon: +62 (0) 31 503 2250
Faksimile: +62 (0) 31 502 4955
Surat Elektronik: redaksi@persebayafc.com
Laman Resmi: http://www.persebayafc.com
Ketua: H. Saleh Ismail Mukadar SH
Direktur: H. Cholid Ghoromah
Stadion: Gelora Bung Tomo
Sejarah Singkat
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond [SIVB]. Tim kota Pahlawan ini juga turut berperan dalam pendirian PSSI. Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja [Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja].

Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya [Persatuan Sepakbola Surabaya], dan menjadi salah satu raksasa bersama Persib dan Persija. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994.

Selain ulah suporternya, Persebaya juga selalu diwarnai kontroversi. Saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah 'sepakbola gajah', karena mengalah kepada Persipura Jayapura 12-0 untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang. Taktik ini membawa hasil, dan Persebaya berhasil menjadi juara.

Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I.

Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final.

Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
 
Catatan Prestasi
Perserikatan
1938: Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta
1942: Runner-up, kalah dari Persis Solo
1950: Juara, menang atas Persib Bandung
1951: Juara, menang atas Persija Jakarta
1952: Juara, menang atas Persija Jakarta
1965: Runner-up, kalah dari PSM Ujung Pandang (sekarang PSM Makassar)
1967: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1971: Runner-up, kalah dari PSMS Medan
1973: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1977: Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
1978: Juara, menang atas PSMS Medan
1981: Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
1987: Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
1990: Runner-up, kalah dari Persib Bandung

Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-9, Wilayah Timur
1995/1996: Peringkat ke-7, Wilayah Timur
1996/1997: Juara
1997/1998: kompetisi dihentikan
1998/1999: Runner-up
1999/2000: Peringkat ke-6, Wilayah Timur
2001: Semi-Final
2002: degradasi ke Divisi Satu
2003: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2004: Juara
2005: mundur dalam babak 8 Besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
2006: juara Divisi Satu, promosi ke Divisi Utama
2007: Peringkat ke-14, Wilayah Timur (tidak lolos ke Superliga)
2008/09: Peringkat ke-4 (mengalahkan PSMS Medan dalam babak Play-Off lewat adu penalti, lolos ke Superliga)

Superliga Indonesia2009/10: Peringkat ke (degradasi ke Divisi Utama)

Piala Champions Asia / Asian Club Championship1998: Putaran 1
2004: Babak Grup

Piala Indonesia2005: Perempat-Final (diskualifikasi melawan PSS Sleman)
2006: Perempat-Final
2007: 32 Besar
2008/09: 16 Besar
2009/10: Perempat-Final

Pelita Jaya


Berdiri: 1986
Alamat: Graha Kapital Lt.1, Jl. Kemang Raya No.4 Indonesia
Telepon: +62 (0) 21 718 0778
Faksimile: +62 (0) 21 718 0783
Surat Elektronik: pelitajaya_fc@yahoo.com
Laman Resmi: http://www.pelitajayafc.net
Ketua: Gunawan Tamsir
Direktur: Rahim Soekasah
Stadion: Singaperbangsa & Si Jalak Harupat
Sejarah Singkat
Pelita Jaya adalah merupakan satu dari beberapa tim mantan Galatama, kompetisi semi-profesional Indonesia, yang masih tetap eksis di kancah sepakbola nasional.

Setelah musim sebelumnya bermarkas di Purwakarta, tim milik keluarga Bakrie itu berkandang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, dan musim depan mereka akan bermarkas di Stadion Singaperbangsa Karawang.

Sempat terlempar ke divisi satu pada musim 2005 dan juga pernah berubah nama menjadi Pelita Krakatau Steel, tim berjuluk "The Young Guns" kembali tampil di divisi utama pada 2007, yang selanjutnya kini menjadi salah satu kontestan Superliga 2009/10.

Di era Galatama, Pelita termasuk tim yang cukup disegani. Maklum saja karena tim ini selalu bertabur bintang sepakbola dari luar negeri yang cukup punya nama. Tak heran jika mereka mampu tampil sebagai juara tiga kali, sebelum Galatama dileburkan pada 1994 dan menjadi Liga Indonesia.

Kompetisi ini adalah gabungan dari Perserikatan, liga sepakbola amatir, dan Galatama yang diikuti klub-klub profesional. Seiring dengan perubahan ini pula, prestasi Pelita meredup.

Masa jayanya selama di Galatama sulit terulang, meski upaya menghadirkan pemain asing berkelas tetap dilakukan. Sebut saja bintang sepakbola asal Argentina Mario Kempes, serta dua mantan pemain timnas Kamerun Roger Milla dan Maboang Kessack.

Peringkat terbaik Pelita Jaya selama tampil di pentas Liga Indonesia hanya menempati urutan ke-8 pada musim 1994/95 dan 1999/00.


Catatan Prestasi
Galatama Juara: 1988/89, 1990, 1993/94
Runner-up: 1986/87, 1987/88

Liga Indonesia
1994/1995: Delapan Besar
1995/1996: Peringkat ke-12
1996/1997: Peringkat ke-12
1997/1998: kompetisi dihentikan
1998/1999: Peringkat ke-10
1999/2000: Delapan Besar
2001: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2002: Peringkat ke-7 Wilayah Barat
2003: Peringkat ke-14 Wilayah Barat
2004: Peringkat ke-15 Wilayah Barat
2005: Peringkat ke-17 Wilayah Timur
2006: Delapan Besar Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2007: Peringkat ke-9 (promosi Superliga)

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-9
2009/10: Peringkat ke-15

Piala Indonesia
2005: Putaran 1
2006: Putaran 2
2007: Semi-Final
2008/09: 16 Besar
2009/10: Perempat-Final

Deltras


Berdiri: 1989
Alamat: Jl. Mojopahit No.5 Indonesia
Telepon: +62 (0) 31 895 8890
Faksimile: +62 (0) 31 895 8890 / 896 2721
Ketua: Drs. Win Hendarso, M.Si.
Direktur: H. Saifullah, SH
Stadion: Gelora Delta Sidoarjo
Sejarah Singkat
Delta Putra Sidoarjo atau lebih dikenal dengan sebutan Deltras Sidoarjo adalah sebuak klub sepakbola profesional yang saat ini berkedudukan di Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Di mana tim berjuluk The Lobster adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling bergengsi di tanah air musim ini.

Semula, tim yang didirikan pada 1989 oleh pengusaha HM Mislan ini bernama Gelora Dewata yang berkedudukan di Pulau Bali. Namun sejak musim kompetisi 2001 tim ini hijrah ke Sidoarjo yang kemudian berubah nama menjadi Gelora Putra Delta.

Hal tersebut seiring dengan pergantian kepemilikan oleh Pemkot Sidoarjo. Tim yang semula swasta murni ini pun kemudian menjadi "Plat Merah" dan secara rutin mendapat suntikan dana APBD dari Pemkot Sidoarjo.

Maklum saja karena kiprah tim ini membawa panji-panji Sidoarjo di pentas sepakbola nasional. Prestasi tim ini sepanjang mengikuti kompetisi di era sepakbola profesional terbilang cukup stabil, meski belum pernah sekalipun mencicipi indahnya gelar juara.

Capaian terbaik tim ini diperoleh musim lalu, ketika sukses menembus babak delapan besar dan mengantarkan mereka lolos ke Superliga, kompetisi paling bergengsi yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Catatan Prestasi
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
1995/96: Babak 12 Besar
1996/97: Babak 12 Besar
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Peringkat ke-5 Grup D
1999/00: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
2001: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2002: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2003: Peringkat ke-12
2004: Peringkat ke-18
2005: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
2007: Babak 8 Besar Divisi Utama (Peringkat ke-3 Wilayah Timur, lolos Superliga)
2009/10: Runner-up (Promosi)

Superliga Indonesia2008/09: Peringkat ke-16 (Degradasi)

Piala Indonesia
2005: Putaran 2
2006: Perempat-Final
2007: Perempat-Final
2008/09: Semi-Final
2009/10: Putaran 1